Serba Serbi Hanif !

umur hanif sudah genap 3,5 tahun bulan desember ini, aku juga mulai mengevaluasi diri, sudahkah banyak hal yang sudah aku lakukan untukknya, rasanya berkerjaran dengan waktu, membuat raport pribadi perkembanganyapun masih macet tak berjalan, begitu sedihnya aku, aku sendiri sudah mulai bingung, perkembangan pesatnya terkadang membuat aku kalah cepet menemukan inovasi untuk tidak membuatnya belajar dengan jenuh, aktivitas bermainnya, setiap hari semakin tinggi, ya, memang itu usia yang tepat untuk menggerakkan semua ototnya, tapi walau berada diluar rumah, tepatnya main ditetangga dia masih menjalankan kewajibannya sebagai anak yang "baik ", mengikuti aturan tanpa memandang harus takut dengan siapa siapa, setidaknya itu membuatku lega, penanaman berbuat baik, tidak berebut mainan, mengalah dapat pahala dari Allah, serta berbagi, Alhamdulillah itu sudah terpatri dalam dirinya.

malam ini aku tersadarkan bahwa kita tidak boleh ragu untuk mengajarkan sesuatu, penganggapan bahwa anak kita masih kecil, menunda kita untuk mengajarkan hal hal kecil itu, karena takut nanti jadi jenuh, terlalu berat diterima otak anak, takut stress dini, memang itu menjadi kekhawatiranku juga, tapi ada kekuatan yang dalam saat abi hanif bilang, " umma kalau satu baris setiap hari atau perminggu tidaklah sulit kan buat usia hanif untuk mengahafal", isnpirasi itu yang membuat aku bersegera untuk mencoba, kulakukan sambil dia berbain, menemani bermain, bahkan aku menemukan metode baru yang membuat hanif semangat untuk mengahafl juga .

PERAN PENGHAFAL!
hanif suka sekali imajinasi, aku pikir memang ini tahapannya, apalagi dari media cd edukatif dan buku cerita yang menjadi bahan inpirasinya, dia sudah bisa menalar sendiri, saat memainkan peran masing masing, itu kesukaan hanif, bahkan dia sendiri yang menyuruh ummah dan abahnya memainkan peran sesuai yang dia minta, setelah kita memainkan peran apa yang dia minta, kita pun( ummah dan abah ), mencairkan suasana dengan berakting menjadi peran ummah orang yang setor hafalan juz ammah, dan abah adalah orang yang menyimak, subhanallah walau mungkin hanif sedikit kurang suka awalnya, tapi sedikit demi sedkit mulai menikmatinya, dan berhasil, dia pun setor hafalan dengan abinya :), takjub kami, kami tidak pernah memaksa dia untuk menghafalkannya, tetapi kebiasaan dan kesepakatan kami, abinya setiap malam sedari kecil membacakan juz amma sebelum tidur, dan jika abinya keluar kota, maka giliran ummahnya, subhallah , dia bisa al fatiha, alikhlas, alalaq, an- naas, walau tak sempurna, dan tanpa harus diajarkan satu persatu, dia hafal karena memory pendengarnya setiap malam. semenjak itu kami sepakat , setiap kemampuan anak berbeda jika hanif bisa, kenapa harus kami tidka melakukanya!

SIRAH NABI fersi hanif !Bulan desember ini, aku sudah mulai membuka kembali buku sirah nabawiyahku, sebagai pengingat, dan refrensi sebelum membuat cerita sendiri untuk hanif, kata Rosulullah dan NAbi memang sudah tidak asing lagi ditelingganya, karena sedikit - sedikit bahkan setiap hari menjadi sesuatu yang biasa didengar olehnya, dan tahapan selanjutnya adalah mengisahkan dengan cermat, pertnyaan pertanyaan lucu pun terlontar,
" rosulullah itu dimana sich?"
"kenapa orang - orang yang disayang Rosulullah itu dipanggil Allah"
"kalau ummah dan abinya Rosulullah dipanggil Allah, berarti Rosulullah ama jiddihnya"
penjelsanku terhenti dan aku putuskan untuk menerangkan kenapa Allah memanggil hamba hambanya, terkecuali abi dan ummah kalau dipanggil Allah bebarti Allah sudah menyediakan surga ...
" dipanggil Allah, karena Allah itu sayang sama mereka, kalau orang islam, orang islam yang mau sholat, ngaji, dan berbagi, disedikan surga yang indah disana "
" surga itu dimana, terus surga itu apa ", tanyanya
"surga itu diatas atasnya langit, jauh sekali nggak bisa dilihat, tapi disana banyak mainan, permen, kolam renang dari susu dan madu, mainannya banyak, apa yang hanif minta, ada, nggak usah beli, hanif tinggal ambil nggak usa izin".
" aku mau disurga kayak Rosulullah", sambil loncat loncat kegiranngan
" kalau mau disurga seperti Rosulullah, harus rajin sholat dulu, ngaji, dan berbagi "
dengan percakapan yang panjang dengan ending tertidur. membuat aku tersadar, banyak hal yang harus dipelajari oleh kaum ibu, fitrah anak anak membutuhkan pengetahuan, pentunjuk, dan informasi terdekat yang dia dapat adalah ibu dan bapaknya sendiri.

satu hal ..... bercerita dan berkomunikasi dengan anak dengan bahasanya membuat semua hal yang berat dicerna menjadi mudah dipahami sesuai usianya.
hal ini membuatku semangat kembali untuk berkeyakinan diri mampu dan bisa jika mau terus menjadi ibu yang mau belajar .

sekedar catatan kecil

0 komentar:

Posting Komentar

Salam Silahturohmi

ShoutMix chat widget

Blog Favorit